Rabu, 27 Januari 2016

JANGAN ADA AGA YANG LAIN

sudah banyak berita tentang Aga, anak kecil yang baru baru kelas 2 SMP tetapi sudah merencankan  bunuh diri secara matang dengan menggantung di lemari pakaian di kamarnya..
yang membuat saya miris adalah motif dibalik bunuh dirinya..

Aga atau Rangga adalah anak kelas 2 SMP di SMP Global Islamic School, dari nama sekolahnya bisa ditebak bahwa itu adalah sekolah internasional dan dan kebanyakan biaya sekolah internasional bisa dibilang hanya mampu dijangkau masyarakat menengah ke atas. Dengan Kata lain Aga tumbuh dalam keluarga yang cukup mampu..motif ekonomi tidaklah ada dalam kasus bunuh diri ini. 

Aga tumbuh dalam keluarga broken home, ayah dan ibunya berpisah dan sudah berkeluarga sendiri-sendiri. Ironisnya Aga hanya di titipkan ke nenek dan tantenya, ayah dan ibunya sudah hidup dengan keluarga masing-masing.
Kesepian dan haus akan kasih sayang,,ya motif bunuh diri Aga

mungkin cerita aga sudah banyak dibahas di media-media sosial, disini saya hanya ingin mencurahkan apa yang ingin saya sampaikan. 

Broken Home, Perceraian tidak ada yang bisa disalahkan, jika memang suami istri sudah bener-bener gak cocok (alasan klise) setiap hari berantem mulu dilanjutkanpun juga menyiksa diri sendiri dan anak juga tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik karena lihat orang tuanya berantem mulu maka perceraian mungkin jalan terbaik..
Masalah selesai setelah itu??
kalau selama pernikahan belum ada anak mungkin finish oke hidup masing-masing
tapi kalau ada anak,,orang tua harusnya memikirkan bagaimana cara biar si anak tetap mendapatkan kasih sayang dari ayah ibu dan tetap merasakan hangat-nya kehidupan keluarga walau ayah dan ibunya bercerai..itulah poin yang lebih penting dari pada harta gono-gini -.-

Banyak Anak yang bisa survive hidup dari keluarga broken, tapi tak sedikit pula yang bernasip seperti Aga (bahkan lebih banyak ) dalam artian mungkin gak sampai bunuh diri seperti aga, tapi lebih cenderung ke pergaulan yang kurang bagus karena tidak adanya orang tua yang memonitor..



Pernah suatu hari saya pergi kerumah sakit umum daerah untuk mendapat surat keterangan sehat jasmani dan rohani, surat itu guna melengkapi NIDN saya, dan saya baru tahu kalau mendapatkan surat itu lewat dokter spesialis jiwa. Dalam Antrian di depan ruang dokter jiwa, disebelah saya ada mbak-mbak cantik kalau saya kira-kira uasianya 20 tahun ke atas, kulit putih rambut panjang tapi sedikit acak-acakan dia hanya bermain dengan jari tangannya terus, saya bisa nebak memang mbaknya pasien dokter jiwa (bukan nyari surat keterangan sehat seperti saya, karena kebanyakan pasien memang nyari surat keterangan sehat). Saya tidak berani menegurnya, takut kalau tiba-tiba ngamuk (kayak difilm-film,,korban sinetron) . Selang beberapa menit muncul seorang ibu yang saya tebak adalah ibunya,,mungkin dari kamar mandi. Tiba-tiba si ibu itu ngajak ngobrol saya 

versi asli dengan bahasa jawa
Ibu : mbaknya nganterin siapa? 
saya : nyari surat keterangan sehat jasmani dan rohani bu
ibu : oww...
saya : kalau ibu?
ibu : anak saya mbak (sambil nunjuk mbaknya yang tadi)
benar tebakanku itu ibunya
saya : maaf ibuk ini kalau saya boleh tahu, mbaknya sakit ?emmm....
ibu : iya mbak anak saya stress....sejak saya pisah dengan bapaknya anak itu gak bisa terima kenyataan dan pengennya saya balikan sama bapaknya.
lah si ibu malah cerita dengan sendirinya tanpa beban
Ibu : suami saya penjudi berat, saya tidak kuat lagi dengan tabiatnya. Anak saya yang laki malah dukung banget saya pisah, tapi yang cewek ini malah jadi kayak gini

Kisah diatas mungkin gambaran bahwa memang tidak ada yang bisa disalahkan kalau memang kenyataannya perceraian adalah jalan satu-satunya.  

semenjak saya menjadi seorang ibu entah kenapa rasanya sensitif dan perih dengar kisah-kisah seperti ini. Mbak yang saya ceritakan diatas aja yang sudah dewasa bisa stress apalagi aga yang masih anak kecil yang bener-bener masa butuh kasih sayang. Memang tidak semua, tapi buat para orang tua disana mari kita tekan ego kita agar hal diatas tidak terjadi, bagi para orang tua yang sudah bercerai lebih bijaksanalah dengan mantan istri/suami untuk tetap memberikan perhatian bersama walau si anak sudah tumbuh dewasa.

ISTANA-ISTANA PARA SELEBRITI HOLLYWOOD part II

bingung mau ngeblog apa... nerusin aja yang udah ada, kapan waktu itu aku pernah lihatin rumah dari beberapa pesohor dunia...ini lanjutanny...