kali ini aku hanya ingin mencurahkan apa dan bagaimana setelah lebih dari dua tahun menjadi seorang ibu. Alhamdullillah si kecil-q sudah dua tahun lebih, sehat dan ganteng Insyallah cerdas dan doa kami selalu agar tumbuh sesuai dengan apa yang kami namakan untuknya menjadi anak yang punya derajat dan martabat. Amin :)
bukan mengeluh ya,,entah apa istilah yang tepat tapi ini yang saya rasakan.
Ibu,
pekerjaan yang menurut saya paling berat, tapi paling diimpikan hampir semua wanita di dunia.
Ibu,
pekerjaan tidak bergaji, tapi paling diinginkan hampir semua wanita di dunia
Saya ngantor biasanya dari jam 09.00-14.00 tidak full day seperti ketika wanita-wanita lain bekerja di perusahaan swasta atau BUMN, saya ngantor hanya 3-4 hari tidak 5 hari seperti kebanyakan wanita yang bekerja dikantor. Saya menggunakan pengasuh selama 5 hari dari Senin-Jumat dan alhamdulillah pengasuhnya reifan masih ada hubungan keluarga sehingga saya tidak terlalu khawatir kalau saya tinggal kerja, selain itu pengasuhnya reifan mau nginap, bisa dibayangkan banyak yang berpikir pasti enak kali ya jadi saya karena ada yang bantu. Tapi saya masih bisa bilang ternyata gak mudah menjadi seorang ibu, Apa kabar wanita diluar sana yang jam kerja_nya lebih dari saya (saya acungin jempol), Apa kabarnya juga yang tidak pakai jasa pengasuh (tambah jembol)..tambah lagi semua jempol ini untuk yang total jadi ibu rumah tangga.
menjadi ibu itu seperti merubah hidupmu 360 derajat, saya lupa kapan terakhir jalan-jalan di mall sama suami, saya lupa kapan terakhir nonton, saya lupa kapan terakhir maen-maen sama suami, karena setiap kemanapun saya pergi saya kepikiran si kecil pengen lekas pulang. Kangen sih rasanya kayak pas masih lajang..
pulang kerja lihat mainan berserakan dimana-mana, rumah tidak pernah rapi
pulang kerja masuk kamar bau ompol karena si kecil sedang belajar untuk tidak pakai pampers lagi,
pulang kerja pengen duduk sebentar tidak bisa karena si kecil maunya mainan sama kita (saya punya kebiasaan untuk selalu menyentuh reifan melebihi pengasuhnya)
dan yang terparah adalah jam tidur anak seusia reifan yang tidak pasti, jam 11 bangun sampai pagi alhasil berangkat kerja dengan kondisi ngantuk dan suntuk
pagi mandi maunya sama kita, harus nyiapain segala sesuatu buat suami kerja juga
dan reifan belum terlalu lancar ngomong sehingga kadang maunya susah ditebak, kalau dah gitu ngamuk sana-ngamuk sini
saat kondisi kita lelah dan ngantuk sekali si kecil tidak mau tidur (terutama hari sabtu saat pengasuhnya libur)
tidak sempat mandi dan dandan untuk diri sendiri
tidak sempat merawat badan seperti ketika masih lajang
mengesampingkan hobi kita sendiri karena sepertinya semua waktu tercurah untuk si kecil. Hobi saya kebetulan membaca, pernah mencoba mengasu sambil membaca yang terjadi bukunya diminta di corat-coret kalau tidak ya disobek-sobek makanya saya jarang ngasuh sambil membaca semenjak itu.
Hp kita remuk jadi korban banting-bantingan, korban dicelupin ke air
dan masih banyak lagi yang menurut saya bener-bener perjuangan jadi seorang ibu, dan jujur banyak lelahnya
Tapi
semua kelelahan itu terbayar dengan senyum si kecil,
terbayar dengan tingkah konyol dan ekspresi lucunya yang bikin hati adem
terbayar dengan wajah tenang dan bahagianya saat tidur pulas
terbayar dengan tumbuh sehat si kecil
dan entah kenapa saya tidak mau mengulang waktu,,saya tidak mau jadi lajang lagi, saya memang kehilangan waktu untuk ke mall, untuk nonton dan untuk jalan-jalan. Saya tidak punya foto hang out selfie sebanyak teman-teman saya yang masih lanjang. Tapi saya dapat kebahagiaan yang tak ternilai harganya dan kebahagiaan itu hanya seorang ibu yang bisa merasakannya. Saking bahagianya kebanyakan ibu di dunia ini jadi lupa bahwa Allah menggaji kita dengan harga yang wowww yaitu "SURGA DITELAPAK KAKI KITA, PARA IBU"
