Jumat, 13 November 2015

DILEMA SEORANG WANITA


Kelelahan yang berbalas surga, mungkin inilah balasan bagi ibu-ibu rumah tangga yang super duper hebat ya :)

Saat lajang saya pikir saya bisa sendiri mengurus semuanya, ternyata saya butuh bantuan orang lain untuk mengasuh Reifan. Setiap pagi saya harus menyiapkan segalanya buat suami dan memang kesibukan baru itu benar-benar saya nikmati. Menyiapkan kopi, baju kerja, sarapan dll buat suami dan jujur saya sangat menikmatinya karena itulah sumber pahala saya, ladang saya mencari surgaNYA. Dan mungkin jika saya masih berjauh-jauhan dengan suami pahala-pahala ini tidak saya dapatkan. Alhamdulillah Allah mendekatkan saya dan suami :)

Hidup itu memang benar pilihan, ada beberapa mungkin banyak wanita yang rela berpisah dari suami. Suami kerja disana dan istri disini. Ada banyak factor salah satunya karena pekerjaan, karena suami kerja di tempat yang terpencil, karena punya baby baru dan enak kalau dekat dengan ortu dan mungkin banyak factor lain. Oleh karena itu saya sangatttt bersyukur bisa dekat dengan suami, tiap malam tidur dengan suami dan si kecil, tiap sore jalan-jalan dengan suami dan si kecil, tiap hari bikini kopi dan makanan buat suami. Tiap bangun pagi yang pertama dilihat adalah dua jagoanku (suami dan anak). Hal yang benar-benar sangat saya syukuri. 

Ada beberapa wanita yang memilih melepas karir di kota A demi dekat dengan suami (salah satunya adalah saya). Ada juga yang tetap memilih berjauhan karena alasan kebutuhan yang semakin banyak. Tidak ada yang salah karena kembali lagi hidup adalah pilihan. Dan saya memilih untuk dekat dengan suami,,kalau boleh saya ingin mempengaruhi anda-anda yang masih bertahan LDR. 

  1. Hidup Cuma sekali, tujuan nikah kan mencari ridho Allah, kalau anda berjauhan dengan suami pahala-pahala kecil yang seharusnya jadi milik anda pupus sudah. 
  2. Hidup Cuma sekali, waktu tidak berulang jadi nikmati kebersamaan dengan suami dan anakmu. Karena ketika tiba-tiba kamu menua dan baru punya waktu buat mereka anak kamu sudah tumbuh dewasa dengan dunianya sendiri. Dan sebanyak apapun uangmu tak dapat membeli waktu yang terlewatkan.
  3. Umur tidak ada yang tahu, semasa masih ada usia nikmati waktu bersama sebanyak-banyaknya.
  4. Rezeki kita sudah diatur sama Allah bahkan sebelum kita lahir, jadi jangan khawatir akan kekurangan, Allah lah yang menciptakan kita maka Allah pulalah yang akan mencukupkan. 
  5. Moment dimana anak anda berkembang hanya terjadi satu kali missal : moment pertama si kecil makan hanya terjadi di hari-jam-menit-detik yang tak sama dengan esoknya, rela melewatkannya

Pekerjaan termulia di dunia ini adalah Ibu Rumah Tangga, karena Ibu adalah Madrasah paling awal buat anaknya.

“tapi kalau saya gak kerja, gaji suami saya gak cukup mbak untuk memenuhi semua kebutuhan”
“yakin?cukup dan ngak cukup itu sumbernya dari rasa syukur kita bukan dari mulut atau mata kamu. Pernah dengar gak suami dan istri kerja penghasilan 100 %, suami kerja + istri dirumah penghasilan tetap 100%”

Jujur saya sendiri pengen bekerja tapi bukan pekerjaan yang dari jam 08.00 pagi sampai jam 08.00 malam. Suami saya sudah full worker masak iya saya juga harus gitu, apakabar anak saya?
Saya ingin jadi pengajar, yang selain pekerjaan termulia di dunia, juga tidak menghabiskan banyak waktu. Karena jujur saja ibu saya adalah Guru, dan saya sendiri bahkan sampai punya anak kayak gini, seneng banget kalau ibu dirumah dan libur. Maka dari itu bersyukurlah semua lelaki yang memiliki istri seorang Guru, dosen, Tentor Les dll. Tambah Bersyukurlah semua suami didunia ini yang punya istri yang mau menanggalkan dan mengorbankan karirnya demi surga besar dirumah yaitu mendidik anak dan berbakti kepadamu.

“mbak pendidikan saya Cuma sampai SMA, ngelamar jadi pengajar dimana?lagian saya gak begitu bakat dan gak begitu suka ngajar. Saya sadar diri mbak saya tidak begitu pintar”

“jadilah pendidik terbaik buat anak-anakmu”

“tapi saya juga pengen menghasilkan mbak, kalau jadi IRT saja gimana mau punya penghasilan sendiri”

“berniagalah, berdaganglah 10 pintu rezeki didunia 9 diantaranya adalah dari perdagangan. Berdaganglah apa aja yang penting halal, lewat sosmed juga bisa secara jaman dah canggih banget”

“aku gak bakat berdagang mbak”
“ngajar gak bakat, berdagang ngak bakat saya tahu apa bakat kamu”
“apa mbak?”
“beralasan itu bakat kamu, blm dicoba dah bilang gak berbakat, pasti selanjutnya muncul alasan lain hehehehe”
 "saya bekerja banting tulang siang dan malam ini demi masa depan anak mbak?"
"masa depan anak itu tidak tergantung anda bekerja dari pagi sampai pagi lagi mbak, maaf ini pendapat saya, anda bekerja keras dari pagi sampai pagi statusnya tetap karyawan apakah ada jaminan perusahaan anda akan selamanya, apakah ada jaminan kelak anak anda juga akan dipekerjakan disitu juga. Kalau memang mau DEMI MASA DEPAN ANAK ciptakan usaha, bekerja keraslah untuk membesarkan dan mengembangkannya agar kelak anak anda bisa meneruskannya. Selain anak anda jadi BOS, anda juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain"
 "maksudnya buat masa depan anak itu buat sekolahnya mbak"
"lah kenapa mesti khawatir, diawal saya sudah bilang rezeki anakmu sudah diatur yang diatas bahkan sebelum dia lahir, termasuk sekolahnya. Yang terpenting adalah karakter anakmu, kalau dia punya ambisi untuk sekolah setinggi mungkin saya yakin bisa (banyak kisah tentang anak tukang becak jadi dokter, anak tukang becak lulus dengan IPK tertinggi dll). permasalahannya adalah pembentuk karakter itu adalah tugas kita seorang ibu, kalau kamu sibuk kerja siapa yang membentuk karakternya,,maaf pengasuhnya?" 

Tante saya sendiri seorang IRT dan subhannallah 3 anaknya terdidik secara sempurna, benar-benar anak2 yang berbakti dan gemati sama orang tua. Tante saya sendiri mengalami yang namanya "ngak tahu gimana dulu datangnya rezeki anak-anaknya bisa jadi sarjana, padahal diawal beliau selalu berpikir bisa gak ya anak-anaknya lulus SMA tapi sungguh ALLAH ngasih lebih gak hanya SMA tapi sarjana, bahkan salah satu anaknya menempuh S2 di salah satu universitas ternama. inilah dengan apa yang saya bilang bahwa Allah sudah ngatur rezeki tiap hambanya. Yang terpenting anaknya punya semangat untuk sekolah.

Sedang dilain pihak saya kenal dengan yang ayah + ibu bekerja tapi anak-anaknya maaf laki dan perempuan sudah punya anak masih saja menyusahkan orang tua. Padahal ayah + ibunya mampu menyekolahkannya sampai sarjana tapi anak-anaknya sendiri yang tidak punya ambisi untuk sekolah lagi. Inilah yang saya namakan pembentukan karakter. karena ibunya menghabiskan waktu dengan bekerja dan entah dengan siapa dan bagaimana anaknya bergaul tidak sepenuhnya menjadi perhatiannya.

"mbak saya ikatan dinas (PNS), ya gak mungkin keluar dari kerjaan. padahal sekarang 5 hari kerja jdi sampai sore jam 4"
"sejujurnya kalau untuk PNS saya tidak bisa berkomentar, pensiun dini memang ada, tapi sayang banget memang kalau dilepaskan. Saya hanya bisa bilang kalau saya jdi anda selama saya dekat dengan suami dan anak (dalam satu kota) tiap hari bersama dan ketemu saya akan mempertahankannya."
"lah sama aja dong mbak dengan yang kerja kantoran malah pulangnya jam 3"
"yakin, status plng memang jam 3 tpi prakteknya??dan anda harus tahu ada bedanya kalau swasta resign itu pilihan ada ditangan anda sepenuhnya, tapi kalau PNS itu kayaknya ada campur tangan pemerintah (sorry bukan PNS jadi ngak begitu tahu)"

Tapi kembali lagi semua pada pilihan anda, wanita yang bekerja full time pun asal bisa membagi waktu dengan baik oke-oke saja. Saya Hanya sekedar beropini tentang pilihan hidup saya. Perlu digaris bawahi saya juga bukan IRT full saya juga bekerja, tapi saya hanya sangattt salut sama ibu-ibu yang berani mengambil keputusan buat jadi full mom. Benar-benar salut :)





Senin, 09 November 2015

ANAK KITA, HARTA KITA



Pagi ini saya, suami dan anak berjalan-jalan disekitar rumah. Ya kebiasaaan sederhana yang membuat rumah tangga kecilku jadi istimewa. Si kecil bangun biasanya siang sekitar jam set 7. Sekalinya bangun pagi, selalu saya ajak jalan-jalan dengan suami. 

Saat itu tiba-tiba ada sepeda motor berhenti di depan kami, dari gelagatnya saya tahu pengendara sepeda motor hendak bertanya pada kami. Pengendara sepeda motor itu adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya tebak adalah suami istri, sekitar 60-an tahun (kerut-nya sudah kelihatan sekali). Standar saja tebakan saya bahwa mereka akan menanyakan alamat,,tapi.

“mbak, di daerah sini rumah/tempat yang sering buat judi dadu dimana ya?”

Hatiku bagai tersambar petir, apakah ibu itu tidak salah nanya, yang ditanya dan bertanya sama-sama berjilbab (ibu itu dan aku berjilbab).

“maaf buk saya kurang tahu”

Dan terlihat wajah keputus-asaan di wajah tuanya, saya iseng bertanya (sejujurnya lebih kepada penasaran)

“memangnya kenapa bu”

Dan jawaban ibu itu lebih mengiris hati saya, 

“saya mencari anak saya mbak, namanya --- (maaf saya sensor)”

“wah maaf buk saya belum pernah dengar nama itu disekitar sini”

Dan sekarang saya tahu, kenapa seorang ibu yang kelihatan santun dengan jilbabnya mencari tempat perjudian, Seorang ibu yang tampak putus asa karena rindu anak-nya berhari-hari tak pulang. Seorang ibu yang tak rela anaknya semakin terjerumus dalam pusaran perjudian. Seorang ibu yang hanyalah seorang ibu yang ingin anaknya kembali menjadi jagoan kecilnya.
Begitu ibu itu dan suaminya pergi, saya terlibat obrolan yang menarik dengan suami saya. 

“anak itu tidak kayak komputer ma, tidak bisa diinstal ulang makanya sejak dini kita harus didik dengan agama, pendidikan dan segala yang baik. Dan yang terpenting apa yang dimakan dedek haruslah dari sesuatu yang halal dan dengan cara yang halal”

Dan memang benar..

  1. Apakah Pengasuh anak anda selalu berdoa jika akan menyuapi anak anda?
  2. Apakah Pengasuh anak anda selalu mendahulukan bagian tubuh yang kanan jika sedang memakaikan baju si kecil?
  3. Apakah Pengasuh anak anda selalu memulai dari yang kiri jika melepas pakaian anak anda?
  4. Apakah Pengasuh anak anda selalu mengajak bercerita si kecil?selalu mengajak bernyanyi si kecil?

Ya, mungkin kita tidak pernah memperhatikan hal-hal kecil semacam itu. Yang tepenting anak kita bersih, dan kenyang. Padahal hal-hal kecil itulah yang akan membentuk karakter anak kita. 

Saya membenarkan apa yang dikatakan suami saya, saya dan suami bukanlah ahli agama tapi kami sama-sama belajar setiap harinya untuk semakin baik beragama apalagi semenjak punya reifan. Ada yang bilang “HARTA PALING BERHARGA ADALAH ANAK SHOLEH/SHOLEKHA”itu sangattttttt bener banget.
Dan benar saja apa yang dibilang suami saya, pengasuh terbaik dari anak adalah ibu.
Pernah saya tanyakan ini pada suami saya

“pah, padahal si A itu didikannya menurutku orang tuanya bagus, pengetahuan agamanya juga lumayan bagus. Tapi kenapa si A tetap saja jadi anak yang menyusahkan orang tua seperti ini (disini si A kecanduan judi hingga harta orang tuanya habis sedikit demi sedikit, hingga hutang dimana-mana padahal udah banting tulang dalam bekerja---ini kisah nyata)?”

Jawaban yang diberikan suami saya sangat sederhana

“lha dulu apakah si A dikasih makan dengan rizky yang halal?”

Saya tidak bisa menjawab, karena saya tidak tahu. Banyak orang menyepelekan ini, tapi dampaknya luar biasa bukan. Banyak orang yang hanya peduli yang penting istri dan anak bisa makan, tanpa peduli dari mana uang buat makan itu. Bahkan ketika kamu ragu dengan rizky yang kamu dapat (bersifat abu-abu antara halal dan haram) mending jangan kasih istri.Saya bukannya sok suci, saya hanya menyarankan jangan kasih istri atau anak, makanlah sendiri atau amannya gunakan untuk uang bensin, membeli pakaian dll.



 
Mungkin ini sepenggal dari apa yang saya tahu..

ISTANA-ISTANA PARA SELEBRITI HOLLYWOOD part II

bingung mau ngeblog apa... nerusin aja yang udah ada, kapan waktu itu aku pernah lihatin rumah dari beberapa pesohor dunia...ini lanjutanny...