Kelelahan yang
berbalas surga, mungkin inilah balasan bagi ibu-ibu rumah tangga yang super
duper hebat ya :)
Saat lajang saya pikir
saya bisa sendiri mengurus semuanya, ternyata saya butuh bantuan orang lain
untuk mengasuh Reifan. Setiap pagi saya harus menyiapkan segalanya buat suami
dan memang kesibukan baru itu benar-benar saya nikmati. Menyiapkan kopi, baju
kerja, sarapan dll buat suami dan jujur saya sangat menikmatinya karena itulah
sumber pahala saya, ladang saya mencari surgaNYA. Dan mungkin jika saya masih
berjauh-jauhan dengan suami pahala-pahala ini tidak saya dapatkan.
Alhamdulillah Allah mendekatkan saya dan suami :)
Hidup itu memang
benar pilihan, ada beberapa mungkin banyak wanita yang rela berpisah dari
suami. Suami kerja disana dan istri disini. Ada banyak factor salah satunya
karena pekerjaan, karena suami kerja di tempat yang terpencil, karena punya
baby baru dan enak kalau dekat dengan ortu dan mungkin banyak factor lain. Oleh
karena itu saya sangatttt bersyukur bisa dekat dengan suami, tiap malam tidur
dengan suami dan si kecil, tiap sore jalan-jalan dengan suami dan si kecil,
tiap hari bikini kopi dan makanan buat suami. Tiap bangun pagi yang pertama
dilihat adalah dua jagoanku (suami dan anak). Hal yang benar-benar sangat saya
syukuri.
Ada beberapa wanita
yang memilih melepas karir di kota A demi dekat dengan suami (salah satunya
adalah saya). Ada juga yang tetap memilih berjauhan karena alasan kebutuhan
yang semakin banyak. Tidak ada yang salah karena kembali lagi hidup adalah
pilihan. Dan saya memilih untuk dekat dengan suami,,kalau boleh saya ingin
mempengaruhi anda-anda yang masih bertahan LDR.
- Hidup Cuma sekali, tujuan nikah kan mencari ridho Allah, kalau anda berjauhan dengan suami pahala-pahala kecil yang seharusnya jadi milik anda pupus sudah.
- Hidup Cuma sekali, waktu tidak berulang jadi nikmati kebersamaan dengan suami dan anakmu. Karena ketika tiba-tiba kamu menua dan baru punya waktu buat mereka anak kamu sudah tumbuh dewasa dengan dunianya sendiri. Dan sebanyak apapun uangmu tak dapat membeli waktu yang terlewatkan.
- Umur tidak ada yang tahu, semasa masih ada usia nikmati waktu bersama sebanyak-banyaknya.
- Rezeki kita sudah diatur sama Allah bahkan sebelum kita lahir, jadi jangan khawatir akan kekurangan, Allah lah yang menciptakan kita maka Allah pulalah yang akan mencukupkan.
- Moment dimana anak anda berkembang hanya terjadi satu kali missal : moment pertama si kecil makan hanya terjadi di hari-jam-menit-detik yang tak sama dengan esoknya, rela melewatkannya
Pekerjaan termulia di dunia ini adalah Ibu Rumah
Tangga, karena Ibu adalah Madrasah paling awal buat anaknya.
“tapi kalau saya gak kerja, gaji suami saya gak
cukup mbak untuk memenuhi semua kebutuhan”
“yakin?cukup dan ngak cukup itu sumbernya dari
rasa syukur kita bukan dari mulut atau mata kamu. Pernah dengar gak suami dan
istri kerja penghasilan 100 %, suami kerja + istri dirumah penghasilan tetap
100%”
Jujur saya sendiri pengen bekerja tapi bukan
pekerjaan yang dari jam 08.00 pagi sampai jam 08.00 malam. Suami saya sudah
full worker masak iya saya juga harus gitu, apakabar anak saya?
Saya ingin jadi pengajar, yang selain pekerjaan
termulia di dunia, juga tidak menghabiskan banyak waktu. Karena jujur saja ibu
saya adalah Guru, dan saya sendiri bahkan sampai punya anak kayak gini, seneng
banget kalau ibu dirumah dan libur. Maka dari itu bersyukurlah semua lelaki
yang memiliki istri seorang Guru, dosen, Tentor Les dll. Tambah Bersyukurlah
semua suami didunia ini yang punya istri yang mau menanggalkan dan mengorbankan
karirnya demi surga besar dirumah yaitu mendidik anak dan berbakti kepadamu.
“mbak pendidikan saya Cuma sampai SMA, ngelamar
jadi pengajar dimana?lagian saya gak begitu bakat dan gak begitu suka ngajar.
Saya sadar diri mbak saya tidak begitu pintar”
“jadilah pendidik terbaik buat anak-anakmu”
“tapi saya juga pengen menghasilkan mbak, kalau
jadi IRT saja gimana mau punya penghasilan sendiri”
“berniagalah, berdaganglah 10 pintu rezeki
didunia 9 diantaranya adalah dari perdagangan. Berdaganglah apa aja yang
penting halal, lewat sosmed juga bisa secara jaman dah canggih banget”
“aku gak bakat berdagang mbak”
“ngajar gak bakat, berdagang ngak bakat saya tahu
apa bakat kamu”
“apa mbak?”
“beralasan itu bakat kamu, blm dicoba dah bilang
gak berbakat, pasti selanjutnya muncul alasan lain hehehehe”
"saya bekerja banting tulang siang dan malam ini demi masa depan anak mbak?"
"masa depan anak itu tidak tergantung anda bekerja dari pagi sampai pagi lagi mbak, maaf ini pendapat saya, anda bekerja keras dari pagi sampai pagi statusnya tetap karyawan apakah ada jaminan perusahaan anda akan selamanya, apakah ada jaminan kelak anak anda juga akan dipekerjakan disitu juga. Kalau memang mau DEMI MASA DEPAN ANAK ciptakan usaha, bekerja keraslah untuk membesarkan dan mengembangkannya agar kelak anak anda bisa meneruskannya. Selain anak anda jadi BOS, anda juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain"
"maksudnya buat masa depan anak itu buat sekolahnya mbak"
"lah kenapa mesti khawatir, diawal saya sudah bilang rezeki anakmu sudah diatur yang diatas bahkan sebelum dia lahir, termasuk sekolahnya. Yang terpenting adalah karakter anakmu, kalau dia punya ambisi untuk sekolah setinggi mungkin saya yakin bisa (banyak kisah tentang anak tukang becak jadi dokter, anak tukang becak lulus dengan IPK tertinggi dll). permasalahannya adalah pembentuk karakter itu adalah tugas kita seorang ibu, kalau kamu sibuk kerja siapa yang membentuk karakternya,,maaf pengasuhnya?"
Tante saya sendiri seorang IRT dan subhannallah 3 anaknya terdidik secara sempurna, benar-benar anak2 yang berbakti dan gemati sama orang tua. Tante saya sendiri mengalami yang namanya "ngak tahu gimana dulu datangnya rezeki anak-anaknya bisa jadi sarjana, padahal diawal beliau selalu berpikir bisa gak ya anak-anaknya lulus SMA tapi sungguh ALLAH ngasih lebih gak hanya SMA tapi sarjana, bahkan salah satu anaknya menempuh S2 di salah satu universitas ternama. inilah dengan apa yang saya bilang bahwa Allah sudah ngatur rezeki tiap hambanya. Yang terpenting anaknya punya semangat untuk sekolah.
Sedang dilain pihak saya kenal dengan yang ayah + ibu bekerja tapi anak-anaknya maaf laki dan perempuan sudah punya anak masih saja menyusahkan orang tua. Padahal ayah + ibunya mampu menyekolahkannya sampai sarjana tapi anak-anaknya sendiri yang tidak punya ambisi untuk sekolah lagi. Inilah yang saya namakan pembentukan karakter. karena ibunya menghabiskan waktu dengan bekerja dan entah dengan siapa dan bagaimana anaknya bergaul tidak sepenuhnya menjadi perhatiannya.
"mbak saya ikatan dinas (PNS), ya gak mungkin keluar dari kerjaan. padahal sekarang 5 hari kerja jdi sampai sore jam 4"
"sejujurnya kalau untuk PNS saya tidak bisa berkomentar, pensiun dini memang ada, tapi sayang banget memang kalau dilepaskan. Saya hanya bisa bilang kalau saya jdi anda selama saya dekat dengan suami dan anak (dalam satu kota) tiap hari bersama dan ketemu saya akan mempertahankannya."
"lah sama aja dong mbak dengan yang kerja kantoran malah pulangnya jam 3"
"yakin, status plng memang jam 3 tpi prakteknya??dan anda harus tahu ada bedanya kalau swasta resign itu pilihan ada ditangan anda sepenuhnya, tapi kalau PNS itu kayaknya ada campur tangan pemerintah (sorry bukan PNS jadi ngak begitu tahu)"
Tapi kembali lagi semua pada pilihan anda, wanita
yang bekerja full time pun asal bisa membagi waktu dengan baik oke-oke saja. Saya
Hanya sekedar beropini tentang pilihan hidup saya. Perlu digaris bawahi saya juga
bukan IRT full saya juga bekerja, tapi saya hanya sangattt salut sama ibu-ibu yang berani mengambil keputusan buat jadi full mom. Benar-benar salut :)